Diabetes Ternyata Mengakibatkan Otak Anda Menyusut!

Diabetes Ternyata Mengakibatkan Otak Anda Menyusut!
image source : freepik.com

 

Diabetes Ternyata Mengakibatkan Otak Anda Menyusut! – Diabetes merupakan sebuah kondisi medis yang ditandai oleh tingginya kadar glukosa dalam darah. Penyakit ini terjadi ketika tubuh tidak mampu memproduksi atau menggunakan insulin dengan baik. Salah satu komplikasi yang bisa ditimbulkan diabetes yakni kehilangan memori jangka pendek. Penelitian baru-baru ini menemukan bahwa gangguan memori ini tidak hanya disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah. Diabetes ternyata bisa mengakibatkan otak menyusut.

Diabetes Ternyata Mengakibatkan Otak Anda Menyusut!

Ketika otak menyusut, hal ini biasanya terjadi karena sel-sel otak penting yang mendukung proses berpikir dan mengingat tidak berfungsi dengan normal atau bahkan sekarat. Hilangnya sel-sel otak ini berkontribusi memicu penyakit Alzheimer dan demensia tipe lain.

Dalam sebuah studi yang dipublikasikan pada jurnal radiologi, peneliti meninjau hasil scan otak dari 600 orang yang berusia di atas 55 tahun dan menderita diabetes tipe 2. Mereka mendapati bahwa pasien yang paling lama menderita diabetes memiliki volume otak yang lebih kecil. Ketika sel-sel otak hilang, otak akan kehilangan kapasitas untuk melakukan fungsi berpikir dan mengingat yang kompleks.

Sebelum studi ini dipublikasikan, peneliti menduga bahwa masalah memori akibat diabetes murni disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah dalam otak. Namun kemudian dipahami bahwa diabetes sebenarnya menimbulkan efek tertentu pada otak yang berkontribusi terhadap hilangnya jaringan. Peneliti masih mencoba memelajari penyebab sekaratnya sel-sel otak ini. Tapi kemungkinan besar kondisi ini berhubungan dengan suplai glukosa ke otak. Glukosa berfungsi layaknya bahan bakar bagi otak sehingga ketika seseorang menderita diabetes, sel-sel otak kemungkinan tidak memeroleh cukup nutrisi, hingga nantinya bisa mengakibatkan sel-sel tadi mati. Kemungkinan lain yakni karena kadar glukosa berlebih dalam otak juga bisa membunuh sel.

Otak penderita diabetes memetabolisme glukosa dan oksigen dengan cara yang berbeda dibandingkan dengan orang-orang yang sehat. Diabetes bisa mngakibatkan penuaan terjadi lebih cepat. Lalu, bagaimana langkah perawatan diri terbaik yang bisa dilakukan untuk menghindari kemungkinan masalah memori ini? Beberapa langkah berikut bisa Anda praktikkan.

  1. Tidur malam yang cukup.

    Gangguan tidur yang ditimbulkan oleh diabetes tidak semestinya diremehkan. Peneliti mengonfirmasi bahwa kadar gula darah yang tinggi bisa menyebabkan insomnia dan tidur gelisah. Kebiasaan tidur yang buruk juga didapati dapat meningkatkan resistensi insulin, di mana tubuh gagal mengenali dan merespon suplai insulin dengan benar. Selain itu, kualitas tidur juga secara positif memengaruhi memori, karena otak menggunakan waktu yang singkat ini untuk memilah dan menyimpan informasi yang diperoleh sepanjang hari. Tidur nyenyak 7-9 jam sehari dalam hal ini sangatlah krusial untuk mengelola masalah memori yang diakibatkan oleh diabetes, serta mengontrol diabetes itu sendiri.

  2. Latihan otak.

    Latihan mental terbukti sangat baik bagi kesehatan otak, layaknya latihan fisik untuk menjaga kesehatan tubuh secara umum. Cobalah untuk menstimulasi otak dengan game memori online, soduku puzzles, dan permainan sejenis lainnya. Memelajari bahasa baru atau menguasai instrumen musik juga dapat membantu meningkatkan fungsi otak. Aktivitas tadi bisa membangun otot-otot mental.

  3. Olahraga dan pola makan.

    Olahraga juga baik untuk kesehatan otak. Studi menunjukkan bahwa olahraga membantu mendukung kerja otak menciptakan neuron-neuron baru dalam bagian otak yang bertanggung jawab terhadap proses memori dan belajar. Iringi olahraga tadi dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan nutrisi, seperti ikan segar, buah-buahan dan sayur-sayuran, gandum utuh dan makanan dengan kadar lemak rendah. Makanan ini dapat membantu mengontrol kadar glukosa dalam darah.

  4. Manajemen stres yang benar.

    Ketika kita stres, tubuh mengaktifkan mekanisme untuk melawan kondisi ini dengan memompa lebih banyak glukosa ke dalam aliran darah. Jadi, cara terbaik untuk mencegah hal ini adalah dengan mengelola stres dengan benar dan melalui cara yang sehat.

Leave a Reply

Your email address will not be published.