Sensitivitas Ekstrim Terhadap Suara? Bisa Jadi Misofonia

Sensitivitas Ekstrim Terhadap Suara Bisa Jadi Misofonia
image source : freepik.com

 

Sensitivitas Ekstrim Terhadap Suara? Bisa Jadi Misofonia – Pernahkah Anda merasa risih atau gelisah karena suara-suara tertentu, bunyi goresan kuku di atas papan tulis misalnya? Jika iya, makan inilah yang disebut dengan misofonia. Misofonia merupakan rasa tidak suka atau benci yang sangat hebat terhadap suara-suara tertentu.

Misofonia yang juga dikenal dengan sindrom sensitivitas suara selektif biasanya dimulai dengan sebuah pemicu. Pemicu ini biasanya berupa suara-suara yang keluar dari mulut, seperti suara yang kita hasilkan ketika kita menghela napas, mengunyah, menguap, atau bersiul. Terkadang misofonia juga bisa dipicu oleh gerakan berulang seperti saat seseorang merasa gelisah atau tidak tenang, mendesak, atau menggoyang-goyangkan kakinnya.

Jika  suara atau gerakan berulang tadi menimbulkan reaksi ringan, seseorang akan merasa cemas, tidak nyaman, dorongan untuk buang air kecil, atau bahkan merasa muak. Jika respon yang ditimbulkan lebih parah, pemicu tadi mungkin akan menimbulkan rasa marah, benci, takut, panik, kesulitan emosional, mengamuk hingga timbulnya keinginan untuk mengehentikan sumber suara, dan yang paling parah yakni menggaruk-garuk kulit dan pikiran untuk bunuh diri.

Sindrom ini bisa mengganggu kehidupan sosial Anda. Seseorang yang memiliki sindrom ini bisa saja menghindari makan di restoran atau makan terpisah dengan pasangan, keluarga, atau teman sekamar mereka. Yang lebih buruk, rasa benci yang sangat ekstrim terhadap suara tadi bisa mendorong seseorang untuk bertindak, misalnya dengan menyerang orang yang menghasilkan suara tersebut— baik secara verbal ataupun fisik— menangis, atau lari dari situasi.

Kemudian, seiring berjalannya waktu, Anda mungkin akan merespon pemicu tadi. Melihat seseorang bersiap-siap memasukkan sesuatu ke dalam mulut mereka kemungkinan akan membuat Anda merasa kesal.

Sindrom sensitivitas suara selektif ini biasanya mulai berkembang di antara usia 9 hingga 13 tahun, dan lebih umum diderita oleh anak perempuan. Penyebab pasti sindrom ini belum diketahui dengan jelas, tapi suatu yang pasti, kondisi ini tidak disebabkan oleh masalah atau gangguan telinga. Ahli medis menduga bahwa kondisi ini merupakan kombinasi dari masalah mental dan fisik. Hal ini bisa berhubungan dengan efek suara terhadap otak dan respon otomatis terhadap pemicu.

Jika penderita tidak memiliki masalah dengan pendengarannya, dokter kemungkinan akan memiliki kesulitan membuat diagnosis. Misofonia terkadang dsalahartikan sebagai gangguan kecemasan, bipolar atau obsessive-compulsive disorder.

Apa pengobatan yang tepat untuk sindrom ini?    

Meskipun sindrom ini dapat menimbulkan gangguan sosial, penderita dapat belajar bagaimana menanganinya. Pengobatan untuk misofonia biasanya bisa dilakukan dengan terapi suara yang dilengkapi dengan konseling psikologis. Dokter akan sengaja membuat suara berisik sebagai background untuk menetralkan suara pemicu yang menyebabkan kondisi Anda.

Pasien juga bisa mencoba perangkat yang mirip dengan alat bantu pendengaran yang bisa menghasilkan suara di dalam telinga, menyerupai suara air terjun. Suara yang dihasilkan pada bagian dalam telinga tadi akan mengalihkan fokus Anda dari pemicu dan mengurangi reaksi. Perawatan lain yang juga bisa membantu mengatasi kondisi ini yaitu terapi wicara dan antidepresan.

Gaya hidup juga memainkan peran dalam hal ini. Cobalah untuk melakukan olahraga secara rutin, cukup istirahat, dan kelola stres Anda. Suara pemicu juga bisa diatasi dengan mengenakan penyumbat telinga atau headset untuk menghilangkan suara pemicu. Anda juga bisa mengset area yang tenang dan aman di rumah Anda di mana tidak seorang pun yang akan membuat suara yang dapat memicu sindrom Anda.

Sebagai tambahan, Anda bisa menemukan kelompok pendukung untuk para penderita misofonia. Dari forum ini Anda bisa saling berbagi dan mendapatkan pengetahuan terkait penanganan misofonia.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.